Setelah berlalu 9 seri atau setengah perjalanan, kita bisa melihat dengan jelas peta persaingan race di MotoGP 2011 ini, baik dari sudut pandang kontribusi pabrikan berupa performa sebuah motor prototype dunia ataupun dari sisi skill individu para pembalapnya.
Performa Motor:
1. Honda Class
Motor-motor yang diproduksi pabrikan Honda (RC212V) nampak sangat powerfull di lintasan terlebih di trek lurus. Pada umumnya para pembalap yang menggunakan motor ini mampu melakukan overtaking di lintasan lurus. Namun sedikit kekurangan dari motor ini adalah kekurang stabilannya ketika memasuki tikungan sebagaimana pernah diungkapkan Stoner. Maka tidak heran bila pembalap seperti Lorenzo sering menaklukkan Stoner, Pedrosa atau Dovizioso di tikungan, atau Spies yg dua kali memenangkan battle dari Simoncelli juga memanfaatkan tikungan.
Lalu bagaimana dengan Toni Elias dan Aoyama yg juga mengendarai RC212V-nya Honda? Wah sepertinya memang power is nothing buat mereka yang skill-nya tidak seimbang dengan motor yang diberikan. Terbukti Simoncelli yang notabene satu tim dengan Aoyama mampu bersinar dengan acap kali meraih pole position. Namun untuk kasus Toni Elias ditambah lagi dengan keberadaannya pada team anak tirinya Honda (LCR) yang tidak didukung penuh oleh HRC seperti halnya Repsol Honda dan San Carlo Honda Gressini.
2. Yamaha Class
Performa motor Yamaha (YZR M1) sedikit dibawah RC212V-nya Honda, terlebih lagi ketika di awal-awal musim, M1 begitu mudah ditaklukkan oleh RC212V-nya honda meskipun sedang ditunggangi oleh Dovizioso atau Simoncelli untuk menaklukkan pembalap sekaliber Lorenzo. Namun berkat kritikan dan kekhawatiran Lorenzo, pihak Yamaha Factory Racing berbenah dan memodif fairingnya sehingga kini M1 mulai bisa bejaban dengan RC212V.
Selain motor ini dikenal sebagai motor yang paling stabil di tikungan, Yamaha Factory Racing pun memang selalu tepat dalam memilih pembalap beberapa tahun terakhir ini. Sehingga kekurangan yang ada pada M1 ditutupi oleh skill pembalap-pembalap mereka yang jenius membaca lintasan. Kalau sekarang ada Lorenzo dan Spies, sebelumnya ada Rossi ‘The Doctor’.
3. Ducati Class
Tahun ini motor keluaran Ducati (Desmosedici GP 11) memang nampak bermasalah, kekurang stabilan dan sulit menemukan set up yang pas membuat motor ini under performa mengingat karakter motor tersebut yang liar. Bayangkan, seorang pembalap 9 kali juara dunia yaitu Valentino Rossi harus mengalami musim terburuk di sepanjang sejarang keikutsertaannya di MotoGP semenjak ia mengendarai GP11 ini. Alih-alih melakukan perbaikan dengan mengeluarkan GP11.1 untuk Rossi, malah Rossi harus start di posisi paling buncit ketika race di Sachsenring lalu, dan finish dibawah motor keluaran Suzuki (XRG1).
Satu lagi motor yang masuk dalam kelas ini adalah GSV-R-nya Suzuki yang tahun ini ditunggangi oleh Alvaro Bautista.
Skill Pembalap:
1. Kelas Atas
Di kelas ini ada 4 pembalap, yaitu Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa dan Casey Stoner. Saya masih menempatkan Rossi di urutan pertama meskipun saat ini ia berada di peringkat empat klasemen, karena memang ia seorang dokter bagi kemampuan motor, seorang seniman di sirkuit yang mampu mempertontonkan skillnya hingga membuat penonton yakin bahwa Rossi lah yang akan menang ketika dia harus fight, dan juga ia seorang legenda hidup MotoGP saat ini. Rossi pernah 7 kali juara dunia dengan 3 motor berbeda (Honda NSR 500, Honda RC211V dan Yamaha M1) itu artinya kedigdayaan Rossi tidak terlalu dipengaruhi oleh jenis motornya. Adapun sekarang, saya melihat karna Ducati Desmosedici GP 11 terlalu memble untuk bersaing dengan motor-motor kelas Honda dan Yamaha, meski demikian ia bisa menjadi yang terbaik di antara pembalap-pembalap kelas papan menengah di klasemen sementara. Bahkan masih di atas Ben Spies yang menunggang motor M1 dengan kontribusi full dari pabrikan Yamaha.
Di bawah Rossi bersaing 3 pembalap tersebut di atas dengan skill yang rata-rata sama, namun kalau saya disuruh mengurutkan ya jadinya Lorenzo, Pedrosa dan Stoner. Namun persaingan ketat menuju juara dunia tahun ini sedang memportontonkan Stoner vs Lorenzo, sedangkan Pedrosa masih belum lepas dari dirundung malang (kesialan) cedera terus dari tahun lalu, meski masih belum menutup kemungkinan baginya buat juara.
2. Kelas Menengah
Andrea Dovizioso
Di kelas ini ada 3 pembalap, 2 dari Honda dan satu dari Yamaha yaitu; Dovizioso (Repsol Honda), Spies (Yamaha Factory) dan Simoncelli (San Carlo Honda Gressini).
Spies memiliki mental yang telah menyamai seniornya yaitu Dovizioso, namun Dovi nampak diuntungkan dengan superioritas motor RC212V, Sedangkan Simoncelli yang juga mendapat dukungan dari HRC namun mental figternya terlihat masih kurang, terbukti ia selalu dikalahkan baik oleh Spies maupun Dovizioso, sekalinya dia pernah melewati pembalap kelas atas seperti Pedrosa dan Lorenzo, tapi harus dibuat jatuh dua pembalap tersebut.
3. Kelas Bawah
Tentunya pembalap-pembalap yang ada di kelas ini adalah pembalap-pembalap yang tidak termasuk di 2 kelas di atas.
Well siapa yang akan juara tahun ini? Nampaknya pilihan yang tersisa hanya Stoner dan Lorenzo.