Di Sebuah Sudut

Apa bedanya pintu terbuka dan pintu tertutup

Bila hatimu berjelaga tuk memahami sebuah gejolak

Apa bedanya kehadiran dan kealpaanku

Bila nalurimu tak menangkap sebuah perbedaan

Sebuah kesabaran mencapai titik didihnya

Kesabaran menerima keadaan

Kesabaran melewati kelemahan

Sungguh Allah tidak menginginkan manusia mengkhianati hatinya

Penghasil Huffaazhul Qur’aan dari Negeri ini Meninggal Dunia

Hari ini (Sabtu, 21 Mei 2011) Ustadzah Yoyoh Yusrah meninggal dunia di Rumah Sakit Plumbon, Cirebon pada pukul 03:30. Akibat kecelakan yang dialami menimpa kendaaran yang ditumpanginya beserta keluarga di perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta dalam rangka menghadiri wisuda anaknya di Universitas Gajah Mada.

Beliau adalah anggota DPR dari Fraksi PKS, anak-anak beliau adalah para huffaazhul qur’an (penghafal al Qur’an). Beliau aktif dalam membela kemerdekaan Palestina.

Salah satu tokoh pendiri PKS (PK dulu, red:) yang pernah menerima beberapa tanda jasa international seperti; International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003.

Selamat jalan mujaahidah….

اللهم اغفر لها و ارحمها و عافها و اعف عنها

آمين

Kesepian

“I have climbed highest mountain. I have run through the fields. Only to be with you. Only to be with you. I have run I have crawled. I have scaled these city walls, These city walls. Only to be with you. But I still haven’t found what I’m looking for.”
―U2, I Still Haven’t Found What I’m Looking For

Barangkali benar kita adalah orang-orang yang hanya sekedar berpapasan di tengah jalan. Sebab kalau bukan, bisakah kamu jelaskan, mengapa kita tidak pernah benar-benar terlepas dari rasa kesepian?

Aku paham mengenai apa yang selalu kau keluhkan dari waktu ke waktu; mengenai dunia tempatmu hidup saat ini yang nyaris tidak lagi menyisakan keramah-tamahan bagimu, mengenai kekecewaan-kekecewaan pada kenyataan yang terus menyudutkan mimpi-mimpi indah di dalam benakmu ke sudut-sudut yang tak dapat kau gapai lagi. Aku paham karena aku tak pelak merasakannya juga. Namun, siapa yang tidak? Hidup ini adalah sebuah kesepian yang harus dijalani seumur hidup oleh kita semua yang telah terlahir ke dunia ini.

Apa yang kamu punya ketika kamu baru saja keluar melalui lubang vagina ibumu? Sayang sekali ya kita tidak bisa mengingat dengan baik apa yang terjadi pada hari istimewa itu. Saat tubuh kita dilempar ke sini pertama kalinya. Saat kulit halus kita mulai merasakan sentuhan dari tangan-tangan kasar yang kita bahkan tidak tahu siapa pemiliknya. Saat spektrum cahaya mulai menyerobot masuk ke dalam mata dan kita jadi bisa melihat dunia fisik―juga untuk pertama kalinya. Dan kita cukup terguncang oleh semua hal yang benar-benar baru kita alami pada saat itu. Kita menangis. Siapa yang tidak?

Kurang lebih sembilan bulan lamanya kita berada di dalam satu ruangan yang nyaris lautan. Sembilan bulan kita hidup tidak berbeda seperti ikan[1]. Sembilan bulan. Kurun waktu yang cukup untuk membuat satu individu beradaptasi dengan dunia tempat ia hidup dan merasa mapan. Dan ketika baru saja kamu merasa nyaman, semua itu hilang, berganti dengan dunia baru yang harus kamu tempati. Dunia asing dengan orang-orang asing. Kamu menangis. Kamu tidak berharap perubahan itu terjadi. Setidaknya tidak secepat itu. Tapi apa pernah kamu menanti sebuah revolusi pada saat kamu merasa mapan?

Kamu menangis ketika kamu merasa kecewa pada kenyataan. Kamu marah sejadi-jadinya, walau kamu juga sering gagal untuk menjelaskan kalau saja ada orang yang saat itu bertanya padamu ‘kamu marah sama siapa?’. Kamu kesal karena kenyataan telah mengganggu mimpi indahmu yang panjang. Sesungguhnya kamu hanya tidak mengerti bahwa tidak ada satu pun yang mapan di dalam kehidupan. Perubahan-perubahan yang kamu berusaha tolak dengan sekuat tenaga sesungguhnya adalah suatu keniscayaan. Sesuatu yang tak dapat terhindarkan. Semua hanya persoalan ‘kapan’. Tapi pernahkah kamu bertanya, kapan kamu akan kehilangan semua keindahan yang sedang kamu rasakan?

Kamu tidak akan menangis, pada saat itu, jika saja kamu sudah paham sebelumnya bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Kamu tidak akan menangis, pada saat itu, jika saja kamu sudah mengerti bahwa kamu adalah mahluk yang paling istimewa di alam semesta ini. Kamu adalah manusia. Kamu mempunyai kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dengan kondisi dan situasi seperti apapun. Buktinya, walau tangisan yang kamu ledakkan waktu baru saja keluar dari rahim ibumu sedemikian dahsyatnya, sampai pada detik ini kamu masih bisa bertahan hidup di dunia ini bukan?

Adaptasi pada dasarnya adalah upaya yang kamu lakukan dalam menciptakan kenyamanan. Aku yakin kamu telah melakukannya. Iya. Kamu melakukannya dalam hampir setiap detik yang kamu lalui. Memang tidak selalu sukses. Gagal terkadang. Tapi ketika itu berhasil, hidup terasa indah. Kenyataan terasa indah. Tapi pernahkah kamu bertanya, kapan kamu akan kehilangan semua keindahan yang sedang kamu rasakan?

Kamu tidak mengenal siapa laki-laki dan atau perempuan yang menyambut kehadiranmu ke dunia ini. Tapi kamu segera merasa nyaman berada di dekat mereka. Sebab mereka memancarkan aura yang hangat dan sangat bersahabat. Mereka memberikanmu makanan. Mereka memberikanmu pakaian. Mereka memberikanmu nama. Dan kamu segera mengenal mereka dengan nama: orangtua. Kamu mulai merasa terbiasa. Kamu mulai beradaptasi dengan kenyataan. Kamu mulai merasa mapan.

Dalam kemapananmu, kau merasa memiliki apa-apa yang ada di dekatmu dan bisa kau jamah. Dalam kemapananmu, kau merasa menjadi raja bagi dunia kecil yang kau jaga. Dalam kemapananmu, tersimpan rasa cemas, pun takut, akan kehilangan semua hal yang kau rasa punya. Kemudian rasa takutmu mengejawantah amarah[2]. (Bayangan) masadepan selalu mengajarkanmu tentang rasanya menjadi kesepian[3]. Masadepan menyadarkanmu bahwa sejatinya kau sedang menjalani sebuah kehidupan sendirian. Masadepan menyadarkan bahwa apapun yang saat ini masih bisa kau nikmati, cepat atau lambat akan raib. Kau menolaknya sekuat tenaga. Kau ingin ini semua: keindahan ini, kenyamanan ini, kemapanan ini; ada untuk selama-selamanya.

Kesadaranmu yang terdalam tahu bahwa itu semua adalah sesuatu yang mustahil. Kau sadar bahwa segalanya akan kembali menjadi nihil. Untuk itu kau mulai mengibur dirimu sendiri dengan berbagai cara. Kau mulai mengisi hidupmu dengan apapun sebanyak-banyaknya. Kau mengisi kekosongan-kekosongan yang jiwamu rasakan dengan mencari teman sebanyak-banyaknya, memasukkan barang ke dalam kereta belanjaanmu sebanyak-banyaknya, bercinta sebanyak-banyaknya, membaca buku sebanyak-banyaknya, pergi ke tempat indah di seluruh dunia sebanyak-banyaknya. Tapi, bisakah kau menjelaskan, mengapa kau tidak pernah benar-benar terlepas dari rasa kesepian?

Saat ini mungkin kehilangan demi kehilangan telah membuatmu terbiasa. Kau tidak lagi menangis ketika kenyataan merenggut mimpi indahmu yang panjang, kenyamananmu, kemapananmu. Kau sudah mulai mengerti pola hidup ini seperti apa. Yakni semua hal datang dan pergi tanpa permisi tanpa peduli suasana hatimu[4]. Kau sudah mampu membendung air mata ketika gelombang revolusi mulai datang lagi dan menghancurkan istana pasir yang telah kau bangun. Tapi apakah memang kau telah benar-benar kuat atau hanya sekadar memalingkan muka?

Kita sedang berpapasan kali ini. Kamu ingin kemana? Aku ingin ke sana. Kamu tidak harus mengikuti langkahku jika ini bukan jalan yang kau kehendaki. Kamu tidak harus pergi ke titik yang aku tuju jika ia bukanlah tujuan yang sedang kau capai. Bukan Haq kita saling memaksa; aku menyeretmu ke jalanku, atau kau menyeretku ke jalanmu. Kita ditakdirkan menjalani hidup sendirian. Kita tak akan bisa menolak untuk merasakan kesepian hidup, menjumpai keterasingan. Jika aku memang tidak memiliki apa-apa semenjak keluar melalui lubang vagina ibu, apakah aku berhak untuk menyebutmu ‘perempuanku’ dan kemudian menyeret-nyeretmu kemanapun aku mau agar aku tidak merasakan kesepian itu? Aku rasa bukan Haq juga untuk menetapkan diriku sebagai ‘lelakimu’.

Bukan berarti ketidaksetiaan. Lagipula untuk apakah kita saling setia ketika kita adalah individu-individu yang mempunyai jalan masing-masing? Lupakanlah kesetiaanmu padaku. Kesetiaanmu padaku atau pada dunia hanya akan melahirkan kekecewaan-kekecewaan baru. Karena memang tak ada yang benar-benar diam selama semesta ini masih bergerak. Karena memang bisa saja secara tiba-tiba salah satu dari kita harus berbelok pada satu titik di mana itu akan memberi jarak pada kita berdua.

Tidak usah setia padaku. Setialah pada semangat revolusioner untuk menjadi lebih baik[5]. Jika berjalan bersamaku membuatmu merasa semakin menjauh dari tujuanmu, menjauhkanmu dari diri sendiri, membuat dirimu semakin hilang dan lupa pada tujuanmu; mungkin memang inilah waktunya kita untuk berpisah. Tidak perlu ragu. Orang yang setia tidak pernah ragu pada tujuannya.

Kita bisa berpisah di sini. Aku tahu kau tidak akan menangis kali ini. Tapi semoga tidak turunnya bulir-bulir air mata itu bukan karena penghiburan-penghiburan lain yang juga sama fananya denganku. Melainkan karena kau memang sudah mengerti bahwa hidup memang sepi, bahwa kau memang sendirian di dalam hidup ini, dan bahwa kesepian hidup adalah sesuatu yang niscaya. Sehingga kau telah mampu menghadapi dan menerima segala sesuatu yang takterhindarkan. Bukannya terus menerus menghibur diri dengan berbagai cara dan menolak kenyataan yang hanya akan membuatmu tidak beranjak kemana-mana.

Kita berpisah di sini. Atau kita berpisah nanti. Itu tidak ada bedanya. Semua hanya persoalan ‘kapan’. Kita adalah orang-orang yang hanya sekedar berpapasan di tengah perjalanan.[]
_______

Catatan Kaki:

[1] Menyadur dari novel karya Kang Jamal, Fetussaga, halaman 6
[2] Ucapan Master Yoda dalam Star Wars
[3] “The future teaches you to be alone”; baris pertama lagu If You Tolerate This Your Children Will Be Next-nya Manic Street Preachers
[4] Mengadopsi salah satu baris dalam lagu Letto, Sampai Nanti Sampai Mati
[5] Di dalam konsep dialektika Hegel tidak mempercayai adanya satu kebenaran yang absolut. Setiap tesis akan selalu mempunyai anti-tesis, sebelum melahirkan sintesis. Yang absolut dalam berdialektika adalah semangat revolusionernya untuk terus menemukan yang terbaik

Repost from Link

Nasihat untuk Sang Putra

Oleh: Ust. Musyaffa Abdurrahim, Lc
Bidang Pembinaan Kader DPP-PKS

نَصِيْحَةُ عَرَبِيٍّ لاِبْنِـــهِ

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya

بُنَيَّ … لِكَيْ تَكُوْنَ مَلِكًا مُهَابًا بَيْنَ النَّاسِ ..
إِيَّاكَ أَنْ تَتَكَلَّمَ فِي اْلأَشْيَاء
إِلاَّ بَعْدَ أَنْ تَتَأَكَّدَ مِنْ صِحَّةِ الْمَصْدَرِ ..
وِإِذَا جَاءَكَ أَحَدٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنْ قَبْلَ أَنْ تَتَهَوَّرَ..
وَإِيَاكَ وَالشَّائِعَةَ .. لاَ تُصَدِّقْ كُلَّ مَا يُقَالُ وَلاَ نِصْفَ مَا تُبْصِرُ ..
وِإِذَا اِبْتَلاَكَ اللهُ بِعَدُوٍّ .. قَاوِمْهُ بِاْلإِحْسَانِ إِلَيْهِ .. اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ أَحْسَنُ ..
فَإِنَّ الْعَدَاوَةَ تَنْقَلِبُ حُبّاً ..

Wahai puteraku …

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..

Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih.

إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَكْتَشِفَ صِدِّيْقاً .. سَافِرْ مَعَهُ .. فَفِي السَّفَرِ .. يَنْكَشِفُ اْلإِنْسَانُ ..

يَذُوْبُ الْمَظْهَرُ .. وَيَنْكَشِفُ الْمَخْبَرُ ! وِلِمَاذَا سُمِّيَ السَّفَرُ سَفَراً ؟؟؟

إِلاَّ لأَنَّهُ عَنِ اْلأَخْلاَقِ وَالطَّبَائِعِ يُسْفِرُ !

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

وَإِذَا هَاجَمَكَ النَّاسُ وَأَنْتَ عَلَى حَقٍّ .. أَوْ قَذَعُوْكَ بِالنِّقْدِ.. فَافْرَحْ ..

إِنَّهُمْ يَقُوْلُوْنَ لَكَ .. أَنْتَ نَاجِحٌ وَمُؤَثِّرٌ .. فَالْكَلْبُ الْمَيِّتُ .. لاَ يُرْكَلُ !

وَلاَ يُرْمَى إِلاَّ الشَّجَرُ الْمُثْمِرُ !

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,

· anjing yang mati tidak akan ditendang,

· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

بُنَيَّ ..

عِنْدَمَا تَنْتَقِدُ أَحَداً .. فَبِعَيْنِ النَّحْلِ تَعَوَّدْ أَنْ تُبْصِرَ ..

وَلاَ تَنْظُرْ لِلنَّاسِ بِعَيْنِ ذُبَابٍ … فَتَقَعُ عَلَى مَا هُوَ مُسْتَقْذَرُ!

Wahai puteraku ..

Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

نَمْ بَاكِراً يَا بُنَيَّ .. فَالْبَرَكَةُ فِي الرِّزْقِ صَبَاحاً ..

وَأَخَافُ أَنْ يَفُوْتَكَ رِزْقُ الرَّحْمَنِ .. لأَنَّكَ.. تَسْهَرُ !

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

وَسَأَحْكِيْ لَكَ قِصَّةَ الْمَعِزَةِ وَالذِّئْبِ حَتَّى لاَ تَأْمَنَ مَنْ يَمْكُرُ …

وِحِيْنَمَا يَثِقُ بِكَ أَحَدٌ فَإِيَّاكَ ثُمَّ إِيَّاكَ أَنْ تَغْدِرَ !

سَأَذْهَبُ بِكَ لِعَرِيْنِ اْلأَسَدِ .. وَسَأُعَلِّمُكَ أَنَّ اْلأَسَدَ لَمْ يُصْبِحْ مَلِكاً لِلْغَابَةِ لأَنَّهُ يَزْأَرُ!!

وَلَكِنْ لأَنَّهُ .. عَزِيْزُ النَّفْسِ ! لاَ يَقَعُ عَلَى فَرِيْسَةَ غَيْرِهِ !

مَهْمَا كَانَ جَائِعاً .. يَتَضَوَّرُ .. لاَ تَسْرِقْ جُهْدَ غَيْرِكَ .. فَتَتَجَوَّرْ !

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..

Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!

Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!

Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

سَأَذْهَبُ بِكَ لِلْحَرْبَاءِ .. حَتَّى تُشَاهِدَ بِنَفْسِكَ حِيْلَتَهَا !

فَهِيَ تُلَوِّنُ جِلْدَهَا بِلَوْنِ الْمَكَانِ .. لِتَعْلَمَ أَنَّ مِثْلَهَا نُسَخٌ… تَتَكَرَّرٌ !

وَأَنَّ هُنَاكَ مُنَافِقِيْنَ .. وَهُنَاكَ أُنَاسٌ بِكُلِّ لِبَاسٍ تَتَدَثَّرُ !

وَبِدْعَوى الْخَيْرِ .. تَتَسَتَّرُ !

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

تَعَوَّدْ يَا بُنَيَّ .. أَنْ تَشْكُرَ ..اُشْكُرِ اللهَ !

يَكْفِيْ أَنَّكَ تَمْشِيْ .. وَتَسْمَعُ .. وَتُبْصِرُ !

اُشْكُرِ اللهَ وَاشْكُرِ النَّاسَ .. فَاللهُ يَزِيْدُ الشَّاكِرِيْنَ !

وَالنَّاسُ يُحِبُّ اَلشَّخْصَ الَّذِيْ عِنْدَمَا تَبْذُلُ لَهُ .. يُقَدِّرُ !

Wahai puteraku ..

Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!

Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur

Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

اِكْتَشِفْ يَا بُنَيَّ .. أَنَّ أَعْظَمَ فَضِيْلَةٍ فِي الْحَيَاةِ.. اَلصِّدْقُ!

وَأَنَّ الْكَذِبَ وَإِنْ نَجَّى .. فَالصِّدْقُ أَخْلَقُ ! بِمَنْ كَانَ مِثْلَكَ!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!

Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

بُنَيَّ …

وَفِّرْ لِنَفْسِكَ بَدِيْلاً لِكُلِّ شَيْءٍ .. اِسْتَعِدْ لأَيَّ ِأَمْرٍ !

حَتَّى لاَ تَتَوَسَّلْ لِنَذَلٍ .. يَذِلُّ وَيَحْقِرْ !

وَاسْتَفِدْ مِنْ كُلِّ الْفُرَصِ .. لأَنَّ الْفُرَصَ الَّتِيْ تَأْتِيْ الآنَ .. قَدْ لاَ تَتَكَرَّرُ !!

Wahai puteraku …

Persiapkan alternative untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!

Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

لاَ تَتَشَكَّى وَلاَ تَتَذَمَّرْ .. أُرِِيْدُكَ مُتَفَائِلاً .. مُقْبِلاً عَلَى الْحَيَاةِ ..

اِهْرَبْ مِنَ الْيَائِسِيْنَ وَالْمُتَشَائِمِيْنَ ! وَإِيَّاكَ أَنْ تَجْلِسَ مَعَ رَجُلٍ يَتَطَيَّرُ !!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..

Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

لاَ تَتَشَمَّتْ وَلاَ تَفْرَحْ بِمُصِيْبَةِ غَيْرِكَ … وَإِيَّاكَ أَنْ تَسْخَرْ مِنْ شَكْلِ أَحَدٍ …

فَالْمَرْءُ لَمْ يَخْلُقْ نَفْسَهُ .. فَفِيْ سُخْرِيَتِكَ .. أَنْتَ فِي الْحَقِيْقَةِ تَسْخَرُ !

مِنْ صُنْعِ الَّذِيْ أَبْدَعَ وَخَلَقَ وَصَوَّرَ !!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..

Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa.

لاَ تَفْضَحْ عُيُوْبَ النَّاسِ .. فَيَفْضَحُكَ اللهُ فِيْ دَارِكَ ..

فَاللهُ اَلسَّاتِرُ .. يُحِبُّ مَنْ يَسْتُرُ ! وَلاَ تَظْلِمْ أَحَداً ..

وَإِذَا دَعَتْكَ قُدْرَتُكَ عَلَى ظُلْمِ النَّاسِ .. فَتَذَكَّرْ أَنَّ اللهَ هُوَ اْلأَقْدَرُ !

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!

Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

وَإِذَا شَعُرْتَ بِالْقَسْوَةِ يَوْماً .. فَامْسَحْ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ ..

وَلَسَوْفَ تَدْهَشُ .. كَيْفَ لِلْمَسْحِ أَنْ يَمْسَحَ الْقَسْوَةَ مِنَ الْقَلْبِ .. فَيَتَفَطَّرُ !

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

لاَ تُجَادِلْ .. فْي الْجَدَلِ .. كِلاَ الطَّرَفَيْنِ يَخْسَرُ !

فَإِذَا انْهَزَمْنَا فَقَدْ خَسِرْنَا كِبْرِيَاءَنَا نَحْنُ !

وَإِذَا فُزْنَا فَلَقَدْ خَسِرْنَا .. اَلشَّخْصَ اْلآخَرَ …

لَقَدْ اِنْهَزَمْنَا كُلُّنَا .. اَلَّذِيْ اِنْتَصَرَ … وَالَّذِيْ ظَنَّ أَنَّهُ لَمْ يُنْصَرْ !

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

لاَ تَكُنْ أُحَادِيَ الرَّأْيِ .. فَمِنَ الْجَمِيْلِ أَنْ تُؤَثِّرَ وَتَتَأَثَّرُ !

لَكِنْ إِيَّاكَ أَنْ تَذُوْبَ فِيْ رَأْيِ اْلآخَرِيْنَ … وَإِذَا شَعُرْتَ بِأَنَّ رَأْيَكَ .. مَعَ الْحَقِّ .. فَاثْبُتْ عَلَيْهِ وَلاَ تَتَأَثَّرْ !

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

تَسْتَطِيْعُ يَا بُنَيَّ أَنْ تُغَيِّرَ قَنَاعَاتِ النَّاسِ …

وَأَنْ تَسْتَحْوِذَ عَلَى قُلُوْبِ النَّاسِ وَهِيَ لاَ تَشْعُرُ !

لَيْسَ بِالسَّحْرِ وَلاَ بِالشَّعْوَذَةِ … فَبِابْتِسَامَتِكَ .. وَعُذُوْبَةِ لَفْظِكَ ..

تَسْتَطِيْعُ بِهِمَا أَنْ تَسْحَرَ !!

اِبْتَسِمْ … فَسُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ اْلاِبْتِسَامَةَ فِيْ دِيْنِنَا.. (عِبَادَةً) وَعَلَيْهَا نُؤْجَرُ !!

Wahai puteraku ..

Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!

Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

فِي الصِّيْنَ … إِنْ لَمْ تَبْتَسِمْ لَنْ يَسْمَحُوْا لَكَ أَنْ تَفْتَحَ مَتْجَرًا ..

إِنْ لَمْ تَجِدْ مَنْ يَبْتَسِمْ لَكَ .. اِبْتَسِمْ لَهُ أَنْتَ !

فَإِذَا كَانَ ثَغْرُكَ بِالْبَسْمَةِ يَفْتُرُ .. بِسُرْعَةٍ .. تَتَفَتَّحُ لَكَ الْقُلُوْبُ لِتُعَبِّرَ !!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..

Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!

Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya.

وَحِيْنَمَا يَقَعُ فِيْ قَلْبِ النَّاسِ نَحْوَكَ شَكٌّ .. دَافِعْ عَنْ نَفْسِكَ .. وَضِّحْ .. بَرِّرْ !

لاَ تَكُنْ فُضُوْلِيّاً تَدُسُّ أَنْفَكَ فِيْ كُلِّ أَمْرٍ ..

تَقِفُ مَعَ مَنْ وَقَفَ إِذَا الْجُمْهُوْرُ تَجَمْهَرَ !!

بُنَيَّ .. تَرَفَّعْ عَنْ هَذَا .. إِنَّهُ يَسُوْءُنِيْ هَذَا الْمَنْظَرُ !!

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!

Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

لاَ تَحْزَنْ يَا بُنَيَّ عَلَى مَا فِي الْحَيَاةِ ! فَمَا خُلِقْنَا فِيْهَا إِلاَّ لِنُمْتَحَنَ وَنُبْتَلَى ..

حَتَّى يَرَانَا اللهُ .. هَلْ نَصْبِرُ ؟؟؟

لِذَلِكَ … هَوِّنْ عَلَيْكَ … وَلاَ تَتَكَدَّرْ ! وَتَأَكَّدْ بِأَنَّ الْفَرَجَ قَرِيْبٌ …

فَإِذَا اشْتَدَّ سَوَادُ السُّحُبِ … فَعَمَّا قَلِيْلٍ سَتُمْطِرُ !!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?

Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..

“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

لاَ تَبْكِ عَلَى الْمَاضِيْ .. فَيَكْفِيْ أَنَّهُ مَضَى ..

فَمِنَ الْعَبَثِ أَنْ نُمْسِكَ نَشَّارَةَ الْخَشَبِ … وَنَنْشُرُ !!

اُنْظُرْ لِلْغَدِ … اِسْتَعِدَّ … شَمِّرْ !!

كُنْ عَزِيْزاً … وَبِنَفْسِكَ اِفْخَرْ !

فَكَمَا تَرَى نَفْسَكَ سَيَرَاكَ اْلآخَرُوْنَ ..

فَإِيَّاكَ لِنَفْسِكَ يَوْماً أَنْ تَحْقِرَ !!

فَأَنْتَ تَكْبُرُ حِيْنَمَا تُرِيْدُ أَنْ تَكْبُرَ ..

وَأَنْتَ فَقَطْ مَنْ يُقَرِّرُ أَنْ يَصْغُرَ !

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!

Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!

Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!

Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..

Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

وَأَخِيْراً

إِذَا أَعْجَبَكَ الْمَوْضُوْعُ فَلاَ تَقُلْ شُكْـراً

رَحِمَ اللهُ مَنْ نَقَلَهَا عَنِّيْ وَجَعَلَهَا بِمِيْزَانِ حَسَنَاتِكُمْ

وَقَالَ : اَللَّهُمَّ اِغْفِرْ لَهُ وَلِوَالِدَيْهِ وَلأَهْلِ بَيْتِهِ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِمْ وَمَا تَأَخَّرَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Terakhir ..

Jika cocok dengan tema ini, jangan katakan: “terima kasih”. Namun, katakanlah: “semoga Allah memberikan Rahmat kepada yang mempublikasikannya, dan menjadikannya sebagai penambah berat kebaikannya”.

Dan katakan pula: “ya Allah, ampuni penulis tema ini dan yang mempublikasikannya, juga kedua orang tuanya dan seluruh keluarganya, ampuni apa yang telah lalu dan yang akan datang dari dosanya, lindungi dia dari adzab kubur dan adzab neraka”.

Jika anda suka dengan berita atau artikel di atas, silahkan share dengan mengklik tombol di bawah ini
repost dari: beritaPKS.com

Atas Izin Allah Patin-patin itu pun Sehat Kembali

Benih-benih ikan patin yang saya pelihara pada umur hari ke-11 mengalami masalah. Menurut saya dan teman, benih-benih tersebut terserang bakteri, karena terlihat dari gejalanya berenang di permukaan air secara vertikal. Hal itu bisa disebabkan sebagai berikut:

  1. Tempat yang tidak higienis atau kotor yang memungkinkan menjadi sumber pertumbuhan bakteri.
  2. Tertular bakteri dari tempat lain, yang bisa jadi perantaranya adalah udara/angin, atau tubuh manusia yang menjadi perantara antara daerah terinfeksi dengan yang belum terinfeksi.
  3. Kualitas air yang sudah rusak atau kurang bagus namun belum diganti, sehingga membuat kondisi ikan lemah sehingga memudahkan diserang bakteri.

Hal demikian menyebabkan peradangan pada insang ikan, kemudian dapat menyerang peradangan di dubur sehingga duburnya terlihat merah darah, kalau sudah parah ikan bisa terserang herpes, atau rontoknya buntut ikan tersebut.

Well saya bukanlah pakar dalam ilmu perikanan, apa yang saya dapatkan adalah bekal pengalaman berternak ikan patin selama 3 tahun terakhir ini dan dari ilmu yang saya dapatkan dari teman-teman yang tentunya lebih ahli dan berpengalaman. Maka langkah-langkah yang saya lakukan untuk pengobatan adalah sebagai berikut:

  1. Kenali sedini mungkin gejala ikan terjangkit penyakit sehingga proses pengobatan tidak akan terlalu berat.
  2. Kurangi intensitas dan kuantitas ikan makan, intensitasnya bisa 2 kali sehari dengan kuantitas makanan sekedar agar ikan tidak mati kelaparan. Karena ketika ikan mulai terjangkit penyakit dan tetap diberi makan sampai kenyang maka peradangan di insang akan bertambah parah, begitu juga di duburnya.
  3. Untuk menyembuhkan peradangan insang maka 1 ton air larutkan dengan 2 gram OTC, dan jaga kualitas air agar tetap jernih terus agar proses penyembuhan semakin cepat.
  4. Untuk menyembuhkan peradangan di dubur maka 1 ton air larutkan dengan 1 gram Enro Floxacine.
  5. Masa pengobatan jangan kurang dari 4 atau 5 hari.
  6. Ketika gejala mulai hilang mulailah naikkan intensitas pemberian makan dengan kuantitas normal menurut kadar kenyangnya ikan, misalnya yang tadinya 2 kali sehari menjadi 3 kali sehari. Agar ikan tidak terlalu terus-terusan kekurangan makan yang bisa menyebabkan ikan mudah terserang penyakit lagi. Dan ketika ikan benar-benar sembuh barulah intensitas makanan kembali seperti normalnya.

Wallahu a’lam

Salam sukses selalu

Hari ini Stoner Menjajal Motor Prototype Honda 2012

Libur dua pekan menjelang GP Catalunya Spanyol, Honda Racing Coorporation memanfaatkannya untuk menjajal motor prototype Honda terbaru di sirkuit Jerez, motor ini disiapkan untuk Moto GP 2012. Motor ini sebelumnya sudah di-test ride oleh Kousuke Akiyoshi dan Shinichi Ito di sirkuit Suzuka bulan April lalu. Sayangnya test ride kali ini tanpa kehadiran Dani pedrosa yang cedera di Le Mans beberapa hari yang lalu. Sehingga hanya Casey Stoner saja yang menjajal motor tersebut pada hari ini.

Proyek motor prototype terbaru ini memang sudah disiapkan oleh HRC dari tahun 2009 untuk menyambut regulasi Moto GP tahun 2012 yang mengharuskan motor berkapasitas mesin 1000 cc dengan maksimal bore 81 mm 4 slinder.

Hal yang paling krusial dari mesin 1000 cc ini adalah mengenai konsumsi bahan bakar. Regulasi 2012 yang mengharuskan kapasitas tangki tetap 21 liter sebagaimana motor 800 cc sebelumnya. Untuk menghadapi hal ini, Repsol mengirimkan para pakar ke Jepang dan para insyinyur ke Repsol Technology Centre untuk mengembangkan bahan bakar dan pelumas bagi motor ini dengan bertujuan bisa mendapatkan bahan bakar yang tidak hanya efisien tapi juga memberikan kinerja maksimal.

Bagaimana tanggapan Casey Stoner mengenai persiapan motor prototype Honda yang akan dia tunggangi pada balapan Moto GP 2012 nanti:

“Semuanya berjalan sangat baik, sangat positif. Menyenangkan rasanya mengendarai motor 1000 cc lagi, merasakan mesin dan tenaganya. Saya menikmati hari pertama ini karena semua yang kami usahakan sepertinya bekerja, tidak ada keluhan. Hal yang mengecewakan adalah Dani tidak ada disini menjajal motor ini karna ia begitu penting untuk pengembangan motor ini. Saya harap HRC bisa segera mendapatkan masukan darinya karna kami membutuhkan sebanyak mungkin data agar kami siap untuk musim berikutnya. Kami tidak memfokuskan pada sesuatu yang spesial hari ini, hanya untuk mengerti bagaimana motor ini bekerja, bagaimana motor bereaksi ketika braking dan hal-hal seperti itulah sambil mempertimbangkan beberapa masalah yang kami dapati di motor 800 cc. Pengeremannya sepertinya lebih kuat, stabilitas di depan ketika memasuki sudut sepertinya sangat bagus, dan tentu kami ingin mengetahui bagaimana penyaluran tenaganya, dan ternyata sangat lembut jadi tak ada masalah. Secara umum kami tidak melakukan perubahan settingan terlalu banyak dari yang ada di 800 cc sekarang dan rasanya sangat sama. Jadi ini cukup bagus.”

sumber: www.motogp.com

Yamaha YZR M1 Stripping Baru

Yup, motor di atas adalah Yamaha YZR M1 dengan striping baru. Motor dengan striping baru ini akan dibesut oleh Jorge Lorenzo dan Ben Spies pada putaran race di Assen (25 Juni) dan Laguna Seca (24 Juli) dalam sesi Moto GP tahun ini, dalam rangka memperingati 50 tahun keikutsertaan Yamaha dalam balapan grand prix ini.

Launching YZR M1 aniversary edition ini akan diresmikan oleh Jorge Lorenzo pada acara khusus pada tanggal 22 Juni dekat sirkuit Assen, Belanda. Desain unik livery merah putih ini merupakan sebuah penghormatan terhadap livery Yamaha Factory Racing masa lalu yang kini ditampilkan lagi dengan sentuhan modern. Baik Lorenzo maupun Spies, bahkan semua kru tim Yamaha Factory Racing akan mengenakan jaket denga livery yang serupa, bahkan pit box pun akan demikian.

Baik Lorenzo maupun Spies menyatakan senang menggunakan livery baru ini, sekaligus berharap keberuntungan didapatkan oleh keduanya khususnya di 2 race tersebut. Karena dengan livery ini dulu Yamaha Factory Racing pernah memperoleh kejayaan.

sumber: www.motogp.com

Salah Kaprah Mengenai Bagi Hasil

Bagi hasil adalah salah satu kosep terapan ekonomi syari’ah yang diberlakukan sebagai konsekuensi atasi pinjaman modal yang diberikan pemodal kepada pengelola modal tersebut. Bila pada konsep ekonomi konvensional seorang pemberi pinjaman modal menerima bunga yang sudah ditentukan dimuka yang besaran porsentasenya dikenakan atas modal yang diberikan, tidak memperdulikan usaha yang dijalankan itu untung atau rugi, si peminjam harus mampu mengembalikan pinjaman modal tersebut berdasarkan waktunya dan juga bunganya. Sedangkan dalam konsep syari’ah si pemberi modal akan mendapatkan nisbah bagi hasil yang besaran porsentasenya ditetapkan atas hasil dari usaha tersebut. Bila usaha tersebut merugi tentu pemberi modal pun akan menanggung beban kerugian sebesar porsentase nisbah yang dimilikinya pula.

Ilustrasi:

Ekonomi konvensional:

Pinjaman modal Rp 10.000.000,- selama setahun dengan bunga 10% (Rp 1.000.000,-). Setelah setahun usaha itu untung ataupun rugi, berkembang ataupun bangkrut, maka si peminjam harus mengembalikan pinjamannya sebesar Rp 11.000.000,-

Ekonomi syari’ah:

Pinjaman modal Rp 10.000.000,- selama setahun dengan nisbah bagi hasil: Pemodal : Pengelola = 30 : 70. Bila setelah setahun usaha tersebut mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5.000.000,- maka pengelola mengembalikan pinjaman sebesar Rp 11.500.000,- (pinjaman pokok Rp 10.000.000,- ditambah bagi hasil 30% dari Rp 5.000.000,-). Namun bila sebaliknya usaha itu merugi sebesar Rp 5.000.000,- maka pengelola hanya wajib memberikan pinjaman sebesar Rp 8.500.000,- (pinjaman pokok rp 10.000.000,- dikurangi nisbah kerugian sebesar 30% dari Rp 5.000.000,-).

Tentu hal diatas hanya berbicara hitung-hitungan di atas kertasi. Tentu dalam proses agreement kerjasama usaha harus disertai kepercayaan, kejujuran dan kepastian kehalalan jenis usaha tersebut.

Jadi adalah salah kaprah bila ada suatu bank yang meskipun berlabel bank syari’ah ketika mengimingi pinjaman modal kepada nasabah dengan bagi hasil, namu bank tersebut sudah menetapkan besarnya bagi hasil dimuka dalam bentuk besaran rupiah. Ya tentu salah, usaha belum berjalan sehingga belum diketahui usaha tersebut merugi atau tidak kok bank tersebut sudah bisa menetapkan bagi hasil yang harus dikembalikan. Praktek ini tidak ada bedanya dengan konsep bunga dalam sistem ekonomi konvensional, hanya penamaannya saja yang berbeda.

Bisnis bukanlah utang-piutang an sich. Utang piutang murni dalam Islam justru tidak boleh ada tambahan dalam pengembalian, baik tambahan waktu maupun tambahan pokok hutang (bunga, red:). Kalaupun ada tambahan waktu maka harus ada keridhaan dari kedua belah pihak, kalaupun ada tambahan uang maka bersipat hadiah ketika pengembalian dan tidak boleh disepakati dalam bentuk lisan/tulisan maupun isyarat bahasa lainnya pada awal perjanjian utang piutang tersebut.

Sedangkan bisnis adalah proses usaha yang memiliki dua kemungkinan, ada kalanya untung atau ada kemungkinan rugi. Tak ada satu bisnispun yang tak memiliki resiko. Karena itu konsep ekonomi Islam menerapkan bagi hasil sedemikian dengan prinsip keadilan dan agar tidak ada yang terzhalimi baik usaha tersebut memperoleh keuntungan maupun merugi.

Bila ada pendapat yang mengatakan daripada berbisnis mengambil resiko lebih baik saya bersedekah. Ya bersedekah memang berpahala, namun berbisnis juga memiliki pahala sendiri. Karna Allah memerintahkan dalam firmannya:

فانتشروا في الأرض و ابتغوا من فضل الله

“Maka bertebaranlah kalian di muka bumi dan carilah karunia Allah” (al Jumu’ah : 10)

Dengan berbisnis kita bisa menafkahi keluarga dan dengan berbisnis pula kita bisa memperbanyak bersedekah. Rasulullah dan mayoritas para sahabat adalah pebisnis. Soal mana bisnis yang paling menguntungkan (bukan nol resiko) dan cara bisnis yang menguntungkan tentu perlu ada bab pembahasan tersendiri. Tapi yang jelas dasar dari bisnis adalah proses usaha yang memiliki kemungkinan untung atau pun rugi.

Wallahu a’lam

Murid dan Guru

Ust. Abdul Mu'iz sedang memberikan taujih kepada murid-muridnya

Ada pepatah yang mengatakan lebih baik orang bodoh yang mau diajari daripada orang yang sok pintar tapi sulit diajari. Ya sebagai seorang murid atau orang yang sedang belajar, adab utama yang harus dijaga adalah siap menerima pelajaran yang diberikan, begitupula siap dan berlapang dada menerima koreksi atas kesalahannya, bahkan walaupun koreksi itu diterimanya cukup pedas, namun demi sebuah ilmu seorang murid yang bijak haruslah berlapang dada dengan semua fenomena belajarnya.

Adapun seorang yang sok pintar akan sulit sekali meresapi ilmu yang diterimanya karna kabut kesombongan dihatinya. Namun adakalanya hati itu tidak terselimuti oleh kesomobongan, namun kebencian, keluh, kesah dan malas merupakan kabut-kabut hati yang bisa mensekat antara seseorang dengan ilmu / hikmah yang bisa diterimanya.

Adapun seorang pengajar haruslah menyadari bahwa dengan ilmu yang dimilikinya itu dia sedang tidak menjadi orang yang sempurnya, adakalanya dia pun harus mengambil pelajaran dari orang yang diajarinya. Karena ingat setinggi apapun ilmu yang kita miliki hanya ibarat setetes air dari jari yg dicelupkan kelautan dibandingkan dengan ilmu Allah. Jadi seorang pengajar pun harus bijak dan berhati-hati serta senantiasa mengevaluasi apa yang dimilikinya. Seorang pengajar yang baik siap menerima kritik yang mungkin buah dari inkonsistensi penjabaran ilmunya dari waktu ke waktu.

Ingat sebuah hadits mengatakan:

خيركم من تعلم القرآن و علمه

“Sebaik-baik kalian adalah yang mengajarkan Al Qur’an dan mempelajarinya”

Pahamilah makna hadits di atas, sang pembelajar dan pengajar sama mempelajari obyek yang sama, subhaanallah. Jadi pada hakikatnya ketika kita mengajarkan sesuatu haruslah menjadi bagian dari penguat sesuatu tersebut bagi diri kita sendiri.

Seorang pengajar pula harus berempati terhadap ketidaktahuan muridnya. Apa pasal yang menyebabkan muridnya tidak tau atau melakukan kesalahan. Dari situlah kebijakan diambil. Bukankah dalam Islam sendiri seorang pencuri tidak langsung dihukum begitu saja, tapi diteliti dulu penyebab dia mencuri baik faktor mikro maupun makro.

Wallahu a’lam

Mari Bersedekah…!!! – Nasihat untuk Saya dan Semua

Perumpamaan orang yg menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka, Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya’ (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk MENCARI RIDHA ALLAH dan untuk MEMPERTEGUH JIWA mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiran oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Al Qur’an Surat al Baqarah : 261-265)